TERNATE – Pukul 09.02 WIT
kemarin, Gunung Gamalama kembali meletus Letusan ini menyebabkan
semburan asap putih keabu-abuan yang tebal dengan tekanan lemah-sedang.
Data yang dirilis dari Pos Pengamatan Gunung Gamalama (PPGG), ketinggian
semburan asap kurang lebih. 300 meter di atas puncak gunung, dengan
arah semburan condong ke timur-tenggara. Pukul 09.10 WIT, abu tipis
jatuh di bagian timur-tenggara kota.
Catatan seismograf PPGG menunjukkan bahwa sejak pukul 06.00 hingga 08.51
WIT, terjadi gempa tremor menerus dengan amplitude 0,5 mm. Pada pukul
08.52 hingga 12.00 WIT, gempa tremor menerus terjadi dengan amplitude
meningkat 1-2,5 mm, satu kali gempa letusan dengan amplitude 12 mm,
empat kali gempa hembusan dengan amplitude 2-6 mm, tiga kali gempa
tektonik jauh dengan amplitude 5-43 mm.
Secara visual, kondisi Gamalama sebagian besar tertutup kabut dan abu
letusan yang menempel di daun-daun pohon dan tertiup angin. “Status
Gamalama masih tetap pada Siaga level III,” ungkap Kepala PPGG, Darno
Lamane.
Hujan abu yang kembali melanda Ternate, mengakibatkan aktivitas sosial
di sejumlah bagian Kota Ternate lumpuh. Siswa-siswa yang tengah berada
di sekolah langsung diperintahkan untuk dipulangkan ke rumah
masing-masing oleh pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. “Awalnya
memang tidak ada perintah untuk libur.
Namun usai upacara HUT Perhubungan, abu kembali turun dan saya menerima
laporan dari kepala-kepala sekolah bahwa keadaan tidak memungkinkan
untuk melanjutkan aktivitas belajar mengajar. Oleh karena itu, saya
perintahkan untuk dipulangkan dulu,” ungkap Kadis Penbud, Juhdi Taslim,
saat dikonfirmasi Malut Post (JPNN Group).
Libur sekolah kemudian ditetapkan jatuh selama tiga hari, terhitung
sejak Senin (17/9). Setelah itu, aktivitas sekolah diharapkan dapat
berjalan normal seiring dengan harapan membaiknya kondisi Gunung
Gamalama. “Mudah-mudahan saja setelah tiga hari itu kondisi gunung dan
kota semakin membaik sehingga aktivitas belajar mengajar dapat
dilanjutkan kembali seperti biasa,” harap Juhdi.,
Sementara itu menurut Kepala Stasiun Meterologi Bandara Baabullah,
Palyama Anthony, menjelaskan bahwa peluang banjir lahar dingin
diperkirakan belum belum melanda Kota Ternate. Pasalnya sesuai ramalan
cuaca untuk hari ini, kondisi Kota Ternate berawan dengan hujan ringan,
disertai angin selatan dengan kecepatan 5 – 15 knot (9-20 km/perjam).
“Tapi saya tetap menghimbau warga di bantaran sungai agar tetap
waspada,”harapnya.
Dia menambahkan untuk kondisi perairan Malut, tinggi gelombang antara
0,5 – 1,5 meter dengan cuaca berawan-hujang ringan. Khusus di perairan
Kepulauan Sula, tinggi gelombang diperkirakan antara 1,5 – 2 meter.
|
0 comments:
Post a Comment
1. Berkomentarlah yang baik
2. Jangan bermaksud untuk menghina
3. Kritik dan saran akan kami terima dengan baik
4. Komentar yang tidak baik akan kami spam